Sebuah Lorong

Sebuah Lorong
Aku berdiri di depan sebuah lorongPanjang, gelap dan seakan tak berujung
Bulu kudukku bergidik ngeri
Tentang lorong itu dan apa yang ada di ujung sana
Lalu engkau datang menggenggam tanganku
Mengajakku menelusuri lorong itu bersama-sama
Senyummu cerah, ronamu menghilangkan lelah
Takutku takluk pada hadirmu
Lorong yang aku kira gelap, ternyata tidak segelap itu
Di dalamnya terang, entah karena dirimu atau bukan
Aku sangat menikmati celoteh dan tawamu
Memutarbalikkan semua tentang lorong itu dalam benakku
Lalu kita berhenti dimana aku bisa melihat sedikit ujungnya
Beristirahat katamu
Tapi genggamanmu lepas, ragamu perlahan menjauh
Lorong itu perlahan menggelap
Aku terduduk mendingin
Takutku menyerang namun sayup-sayup tawamu ku dengar
Terlihat terang sedikit, lalu kembali gelap saat suara lain menjawab tawamu
Aku tidak jadi bangkit dari dudukku
Teriakan kagummu tetiba ku dengar jelas
Sepertinya sudah kau temui ujung lorong itu
Aku berhasil melihat siluetmu dari tempatku duduk
Tapi bukan siluetku di sampingmu
Dipublikasikan di Menjadi Manusia: https://menjadimanusia.id/afif-abdalla/sebuah-lorong/718/
Dimusikalisasi di Spotify: Podcast Detikku: Detik ke-1
Semoga mendapatkan teman hidup untuk menerangi perjalananmu lagi. :)
BalasHapus